5/5 Alexis R. 3 years ago on Google
(Translated
by
Google)
Behind
this
incredible
sight,
the
story
almost
took
my
life
when
google
maps
steered
me
down
the
wrong
path.
Initially
I
departed
from
Denpasar
to
Tirta
Gangga
relying
on
Google
Maps
for
the
first
time
visiting
here
using
a
motorbike
alone
because
I
like
traveling
solo.
On
the
way,
Google
Maps
showed
the
closest
route,
namely
the
Mangosteen
Mangosteen
area,
I
took
the
Ngis
road
up
to
the
top
of
the
hill
and
it
was
far
from
residential
on
the
hill
maybe
better.
I
continued
my
motorbike
until
the
road
was
rocky
and
very
narrow
and
also
an
extreme
incline
because
I
too
trusted
the
map
that
led
my
way
there,
until
finally
I
had
gone
through
many
extreme
inclines
and
found
myself
in
the
middle
being
on
two
sides
of
a
very
high
ravine.
I
almost
fainted
when
I
got
off
the
motorbike
and
led
my
motorbike
up
a
rocky
incline
and
finally
I
couldn't
stand
it
anymore
and
at
that
time
I
was
dragged
down
almost
to
the
edge
of
the
steep
cliff.
Luckily
there
was
someone
nearby
who
I
asked
for
help
to
lower
my
motorbike
which
was
very
far
from
the
crowd
and
its
position
was
already
in
the
hills
full
of
lonely
and
steep
thickets.
I
really
couldn't
say
anything
else
because
it
was
so
scary.
Finally,
after
my
motorbike
arrived
at
the
bottom
of
the
asphalt
road,
I
finally
took
the
safe
route
by
fixing
the
initial
location
to
Candi
Dasa
beach,
and
from
Candi
Dasa
beach
I
again
benchmarked
to
Tirta
Gangga,
the
Amlapura
route.
For
those
who
are
going
to
Tirta
Gangga
for
the
first
time
and
without
a
GUIDE,
I
suggest
never
going
through
the
mangosteen
ngis
route.
Choose
the
path
that
passes
through
Candidasa
through
Amlapura.
(Original)
Dibalik
pemandangan
yang
luar
biasa
ini,
cerita
hampir
merenggut
nyawa
saya
ketika
google
maps
mengarahkan
saya
ke
jalan
yang
salah.
Awalnya
saya
berangkat
dari
denpasar
menuju
tirta
gangga
mengandalkan
google
maps
untuk
pertama
kalinya
berkunjung
ke
sini
menggunakan
motor
sendirian
karena
saya
senang
solo
traveling.
Dalam
perjalanan
google
maps
menunjukkan
rute
terdekat
yaitu
daerah
ngis
manggis,
saya
tempuhlah
jalan
ngis
itu
naik
ke
atas
bukit
dan
sudah
jauh
dari
pemukiman
penduduk.pada
awalnya
jalanan
masih
aspal
namun
sudah
sangat
sempit
dan
daerahnya
sangat
sangat
sepi,
tapi
saya
masih
berpikir
positif
bahwa
jalanan
di
atas
bukit
mungkin
lebih
baik.saya
lanjut
motor
saya
sampai
pada
jalanan
berbatu
dan
sangat
sempit
dan
juga
tanjakan
yang
ekstrim
karena
terlalu
percaya
pada
map
yg
menuntun
jalan
saya
ke
sana,
hingga
akhirnya
saya
sudah
melewati
banyak
tanjakan
yang
ekstrim
dan
menemui
diri
saya
sendiri
tengah
berada
pada
dua
sisi
jurang
yang
begitu
tinggi.saya
nyaris
pingsan
dalam
keadaan
turun
dari
motor
dan
menuntun
motor
saya
naik
ke
tanjakan
berbatu
dan
akhirnya
tidak
kuat
lagi
dan
saat
itu
saya
terseret
turun
sampai
nyaris
ke
bibir
jurang
yg
curam.
Untung
ada
orang
di
dekat
situ
yang
saya
mintai
pertolongan
untuk
menurunkan
motor
saya
yang
sudah
sangat
jauh
dari
keramaian
dan
posisinya
sudah
di
perbukitan
penuh
semak
belukar
yg
sepi
dan
terjal.benar
benar
ga
bisa
ngomong
apa
apa
lagi
saking
seramnya.
Akhirnya
setelah
motor
saya
sudah
sampai
di
bawah
di
jalan
yg
aspal,
saya
akhirnya
menempuh
jalur
aman
dengan
mematok
lokasi
awal
ke
pantai
candi
dasa,
dan
dari
pantai
candi
dasa
saya
patokan
lagi
ke
tirta
gangga
jalur
amlapura.
Bagi
yang
pertama
kali
mau
ke
tirta
gangga
dan
tanpa
GUIDE,
saya
sarankan
jangan
pernah
lewat
jalur
ngis
manggis.
Pilih
jalur
yg
melewati
candidasa
tembus
amlapura.
3 people found this review helpful 👍