Museum Meriam Jepang Balikpapan ( Japanese Navy Anti-aircraft Guns ) Penanda RR image

Museum Meriam Jepang Balikpapan ( Japanese Navy Anti-aircraft Guns ) Penanda RR

Museum Historical landmark

😐 Not a museum but a site where the rest of the cannon during the struggle, unfortunately the place has been mixed with a water tank like a PDAM and residents' villages so that it feels less historic feel People often mention Balikpapan, Jepang, Japanese, yang, meriam, sejarah, MERIAM, dengan, tidak, dari,


Address

QR98+HVF, Central Baru, Balikpapan Barat, Balikpapan City, East Kalimantan, Indonesia

Rating on Google Maps

4.40 (176 reviews)

Open on Google Maps

Working Hours

  • Wednesday: 7 am to 5 pm
  • Thursday: 7 am to 5 pm
  • Friday: 7 am to 5 pm
  • Saturday: 7 am to 5 pm
  • Sunday: 7 am to 5 pm
  • Monday: 7 am to 5 pm
  • Tuesday: 7 am to 5 pm

Featured Reviews


Frequently mentioned in reviews: Balikpapan (35) Jepang (22) Japanese (20) yang (20) meriam (18) sejarah (12) MERIAM (12) dengan (11) tidak (10) dari (10)
Reviews are sorted by relevance, prioritizing the most helpful and insightful feedback at the top for easier reference.
  • 3/5 Caktonnie A. 7 years ago on Google
    (Translated by Google) Not a museum but a site where the rest of the cannon during the struggle, unfortunately the place has been mixed with a water tank like a PDAM and residents' villages so that it feels less historic feel (Original) Bukan museum tapi situs tempat sisa meriam jaman perjuangan, sayang tempatnya sudah tercampur dengan bak tampung air punya PDAM dan perkampungan warga sehingga kurang terasa nuansa historic nya
    2 people found this review helpful 👍

  • 4/5 Deasy C. 5 years ago on Google • 118 reviews
    This place has two big cannons from Japanese Army during World War II. Japanese Army used to be in Balikpapan, and these cannon is several of their weapon. This is not a monument or museum, just an area of water reservoirs from PDAM, but the cannons preserved in this area. Some locals said that there was more than two cannons, but only two preserved. This area is highest point around Kampung Baru, and from this point you can see the sea around Balikpapan. Maybe that's why Japanese Army put their cannons in this place. But nowdays it's hard to see the good view because this area is full of houses and trees.
    1 person found this review helpful 👍

  • 4/5 Hikmah N. 4 months ago on Google • 20 reviews
    Lebih tepatnya situs bersejarah sih, mau dibilang museum kek ada yang kurang, saya harap dinas terkait lebih memperhatikan situs bersejarah ini, sering bolak balik balikpapan dan baru tau ada peninggalan yang sebegitu pentingnya. Semoga masyarakat sekitar juga membantu agar terjaga selalu peninggalan ini. bukti pendudukan Jepang di tanah kalimantan timur
    1 person found this review helpful 👍

  • 5/5 Zainal a. 4 years ago on Google • 249 reviews
    Beautiful

  • 5/5 salma w. 5 years ago on Google • 17 reviews
    Walaupun sudah 30 tahun tinggal di balikpapan, baru kali ini saya menjelajah sampai ke lokasi meriam jepang Kondisi meriam jepangnya sendiri sangat terawat dengan area rumput yang cukup luas, anak-anak bisa belajar sejarah di tempat ini. Hanya saja tidak ada penjelasan tertulis tentang sejarah meriam jepang ini, penjelasan singkat hanya di dapat dari ibu penjaga meriam tersebut Lokasi meriam jepang dibatasi oleh pagar, untuk pintu utama ada pagar brc, menurut informasi dari ibu penjaga, setiap pengunjung bebas masuk ke area meriam jepang tersebut dari pagi-sore Jumlah meriam jepang ada dua buah, satu buah langsung terlihat saat kita memasuki area tersebut, sedangkan satunya terletak di belakang bangunan pdam Lokasi bisa diakses dengan kendaraan roda dua, roda 4 maupun roda 6 (bus).
    1 person found this review helpful 👍

  • 5/5 Ragil S. 5 years ago on Google
    (Translated by Google) a tourist spot that is perfect for commemorating city historians (Original) tempat wisata yang sangat sempurna buat mengenang sejara kota
    1 person found this review helpful 👍

  • 4/5 Tia J. 3 years ago on Google
    26 tahun tinggal di Balikpapan, ternyata ada tempat ini gak jauh dari rumah. Disini gratis yaa karena membaur sama rumah penduduk. Ada taman kecil yang mengelilingi meriam, bagus dan terlihat dirawat dengan baik. Disini juga ada lapangan untuk main bola.
    1 person found this review helpful 👍

  • 4/5 Agus S. 5 years ago on Google
    (Translated by Google) Minimal publications make this historic place less known to the public. Especially the location on the hill, which to get to this place must go through a winding and branching road. Located in Kampung Baru Tengah Village, West Balikpapan, people often call this place Mount Meriam or Bukit Dormitory. If it's called a museum, it doesn't seem right, because it's very minimal information to be used as a historical guide. People know that the cannon is a legacy of Japanese soldiers in World War II. After all, in this area it is used as a PDAM water reservoir. At the very least, with the presence of two cannons that were stationary in the Bukit Dormitory, it was enough to witness history that Balikpapan had once been obstructed by Japanese and Dutch soldiers. As history explains, Dutch colonialism nailed colonization in almost all parts of Indonesia, over two hundred years. As for Balikpapan, since the discovery of the Mathilda oil well in 1879 AD, the Dutch have begun to look for profits from oil fields. The Netherlands makes Balikpapan as an oil bar that is freely sucked up at any time without feeling guilty as if it were all their ancestors. Moreover, at that time Balikpapan was like a no-man's-land, only inhabited by the Pasir Balik tribe whose population was still small. Most Pasir Balik tribes only work as fishermen, who know nothing about liquid gold called oil. To dig wells and oil refineries, the Netherlands brought in a lot of manpower from the island of Java. Thousands of workers were brought to Balikpapan without any difficulties, because they were promised salaries and facilities, while on Java they worked hard without salary. Slowly but surely, since the construction of the refinery by the Netherlands, Balikpapan, which used to be a deserted forest as if without occupants, has become crowded and busy. No doubt, like a magnet, migrants from all over the country began docking in Balikpapan, both to find jobs and to trade. It was recorded from Java, Banjar, Central Kalimantan, South Kalimantan, Sulawesi, even from the Middle East, China and Europe coming to Balikpapan. Do not be surprised if Balikpapan at that time was more advanced compared to other regions in Indonesia. In addition to refineries, infrastructure and various facilities were also built as supporting facilities, including hospitals. Then the Second World War broke out (September 1, 1939 - August 14, 1945). Japan and its comrades, including Germany, have the upper hand. Japanese fascism finally penetrated the territory of Indonesia with the slogan 3 A: Japanese Asian leader, Japanese Asian protector, Japanese Asian light. Then what is the connection with the cannon? On January 23 and 24, 1942, Japan through its fleet invaded Balikpapan. Facing a power that is not balanced, the Netherlands is not ready. Although 3 Japanese ships were successfully sunk, on January 25, 1942 the Japanese army under the leadership of Maj. Gen. Shizuo Sakaguchi managed to push in almost without resistance. The Dutch troops retreated inland, having previously detonated tanks and oil pipes with the aim of not being used by the Japanese army. Under Japanese rule, the people of Balikpapan are very miserable. Refinery employees are no longer paid. The strikers are banged or stabbed using bayonets. If the Netherlands during its reign in Balikpapan built refineries and infrastructure, then Japan would build more defenses, both bunkers and MERIAM installed in strategic places, including the Hill Dormitory. Until finally Japan, under Emperor Hirohito, surrendered unconditionally to the Allies on August 15, 1945. (Original) Publikasi yang minim membuat tempat bersejarah ini kurang dikenal khalayak. Apalagi lokasinya di bukit, yang untuk sampai ke tempat ini harus melalui jalan berliku dan bercabang. Letaknya di Kelurahan Kampung Baru Tengah, Balikpapan Barat, orang kerap menyebut tempat ini dengan Gunung Meriam atau Asrama Bukit. Kalau disebut museum sepertinya kurang pas, karena sangat minim informasi untuk dijadikan panduan sejarah. Orang tahunya meriam itu peninggalan tentara Jepang pada Perang Dunia ke dua. Lagi pula, di area ini digunakan sebagai bak penampungan air PDAM. Paling tidak, dengan adanya dua buah meriam yang terpaku diam di Asrama Bukit ini cukup menjadi saksi sejarah bahwa dulu Balikpapan pernah di obok-obok tentara Jepang dan Belanda. Sebagaimana sejarah menjelaskan, Kolonial Belanda menancapkan kuku penjajahan hampir di seluruh wilayah Indonesia, dua ratus tahun lebih. Adapun Balikpapan, sejak ditemukannya sumur minyak Mathilda 1879 Masehi, mulai dilirik Belanda untuk meraup keuntungan dari ladang minyak. Belanda menjadikan Balikpapan sebagai lumbung minyak yang bebas disedot kapan saja tanpa merasa berdosa seolah-olah itu semua warisan moyang mereka. Apalagi waktu itu Balikpapan bagai daerah tak bertuan, hanya dihuni suku Pasir Balik yang populasinya masih sedikit. Kebanyakan suku Pasir Balik hanya berprofesi sebagai nelayan, yang tidak tahu apa-apa tentang emas cair bernama minyak. Untuk menggali sumur dan kilang minyak, Belanda mendatangkan banyak manpower dari pulau Jawa. Ribuan tenaga kerja didatangkan ke Balikpapan tanpa mengalami kesulitan, karena kepada mereka dijanjikan gaji dan fasilitas, sedangkan di pulau Jawa mereka kerja rodi tanpa gaji. Perlahan tapi pasti, sejak dibangunnya kilang oleh Belanda, Balikpapan yang tadinya hutan sepi seolah tanpa penghuni, menjadi ramai dan sibuk. Tak ayal, bak magnet, para pendatang dari segala penjuru negeri mulai merapat ke Balikpapan, baik untuk memcari pekerjaan maupun untuk berdagang. Tercatat dari pulau Jawa, Banjar, Kalteng, Kalsel, Sulawesi, bahkan dari Timur Tengah, Tiongkok dan Eropa berdatangan ke Balikpapan. Jangan heran kalau di masa itu Balikpapan lebih maju dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Indonesia. Selain Kilang, infrastruktur dan berbagai fasilitas ikut dibangun sebagai sarana penunjang, termasuk Rumah Sakit. Lalu pecah Perang Dunia ke 2.( 1 September 1939 - 14 Agustus 1945). Jepang dan konco-konconya termasuk Jerman berada di atas angin. Fasisme Jepang akhirnya merambah wilayah Indonesia dengan slogan 3 A: Jepang Pemimpin Asia, Jepang Pelindung Asia, Jepang Cahaya Asia. Lalu apa kaitannya dengan meriam tadi? Tanggal 23 dan 24 Januari 1942, Jepang melalui armada lautnya menyerbu Balikpapan. Menghadapi kekuatan yang tidak imbang, Belanda tidak siap. Meski 3 kapal Jepang berhasil ditenggelamkan, tanggal 25 Januari 1942 tentara jepang dibawah pimpinan Mayjen Shizuo Sakaguchi berhasil merangsek masuk hampir tanpa perlawanan. Tentara Belanda mundur ke pedalaman, setelah sebelumnya meledakkan tanki dan pipa-pipa minyak dengan tujuan agar tidak dimanfaatkan tentara Jepang. Dibawah kekuasaan Jepang, rakyat Balikpapan sangat sengsara. Karyawan Kilang tidak lagi digaji. Yang mogok kerja di dor atau ditusuk pakai bayonet. Jika Belanda selama berkuasa di Balikpapan membangun kilang dan infrastruktur, maka Jepang lebih banyak membangun pertahanan, baik itu bunker- bunker maupun MERIAM yang di pasang ditempat-tempat strategis, diantaranya ya di Asrama Bukit itu. Sampai akhirnya Jepang, dibawah Kaisar Hirohito, menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945.
    1 person found this review helpful 👍

  • 5/5 Theresia N. 3 years ago on Google • 127 reviews
    Bertahun tahun tinggal di balikpapan. Baru tau ada tempat Wisata ini. Sekelilingnya bersih dan terawat. Banyak anak2 local yang main bola. Dan pemandangannya bagus banget

  • 5/5 Falentinus A. 4 years ago on Google • 83 reviews
    Meriam peninggalan masa kolonial. Sebagai sarana pertahanan pada waktu itu. Letaknya yang strategis di dataran tinggi dan menghadap ke arah laut.

  • 5/5 Riyan H. 6 years ago on Google • 37 reviews
    Good

  • 5/5 Rezky Fairuz A. 6 years ago on Google • 32 reviews
    ok

  • 4/5 Fredy S. 5 years ago on Google
    (Translated by Google) The usual (Original) Biasa

  • 5/5 Hermawan I. 4 years ago on Google
    (Translated by Google) Not bad ... (Original) Lumayan...

  • 5/5 dian b. 4 years ago on Google
    (Translated by Google) Create children's history lessons (Original) Buat pelajaran sejarah anak2

  • 5/5 eksa n. 4 years ago on Google
    (Translated by Google) Should be promoted more, many people don't know the place (Original) Harusnya lebih dipromosikan lagi, banyak orang yang gak tau tempatnya

  • 5/5 Azzumar Darma S. 5 years ago on Google
    (Translated by Google) History (Original) Sejarah

  • 5/5 YT G. 5 years ago on Google
    (Translated by Google) Good Japanese departure (Original) Bagus peniggalan jepang

  • 5/5 Agus 2. 5 years ago on Google
    (Translated by Google) Cool (Original) Keren

  • 5/5 Muhammad S. 5 years ago on Google
    (Translated by Google) Cultural heritage (Original) Cagar budaya

  • 4/5 Haridanu P. 5 years ago on Google
    (Translated by Google) You can try it for refreshing in the city of balikpapan (Original) Boleh dicoba buat refreshing di kota balikpapan

  • 3/5 dika p. 4 years ago on Google
    (Translated by Google) Good, only if the weather is not rainy or cloudy, it's really hot (Original) bagus ,cuman kalo siang cuaca tidak sedang hujan atau mendung, itu panas betul

  • 5/5 rizal A. 5 years ago on Google
    (Translated by Google) Cool ya mariam very good and still well maintained tau and must be kept yes jnagn up damaged irresponsible hands hands Okkkkkkkkkkkkkkkkkkkk kawannn kawann jagaaa situsss historyhhhh this let our grandchild can seettttttttttttttttttttttttttttttttt (Original) Keren nih mariam nya sangat baik dan masih terawat tau dan harus dijaga ya jnagn sampai di rusak sma tangan yang tidak bertanggung jawab Okkkkkkkkkkkkkkkkkkkk kawannn kawann jagaaa situsss sejarahhhhh ini biar cucu kita bisa lihatttttttttttttttttttttttttt

  • 5/5 anak k. 4 years ago on Google
    (Translated by Google) Tarikkkkkkkkkjkkkknk (Original) Menarikkkkkkkkkjkkkknk

  • 4/5 Pay A. 5 years ago on Google
    (Translated by Google) There are only cannons (Original) Cuma ada meriam

  • 5/5 LEO 3 years ago on Google
    (Translated by Google) 2021 full (Original) 2021 penuh

  • 4/5 tejo u. 2 years ago on Google
    (Translated by Google) A place that is suitable to be one of the tourist attractions, unfortunately it is not managed properly and there are too many houses (Original) Tempat yg cocok jadi salah satu tempat wisata sayang tidak dikelola dengan baik dan sudah terlalu banyak rumah penduduk

  • 5/5 Sewa N. 9 months ago on Google
    OBJEK WISATA MERIAM MERUPAKAN SITUS SEJARAH YANG ADA DI KOTA BALIKPAPAN, MERIAM INI ADALAH PENINGGALAN TENTARA JEPANG ,LETAKNYA CUKUP STRATEGIS DI ATAS PERBUKITAN DI KECAMATAN BALIKPAPAN BARAT KELURAHAN KAMPUNG BARU TENGAH ...ADA DUA MERIAM YANG DULUNYA MASIH TERJAGA DENGAN BAIK DI TAHUN 1980 TAPI SEMAKIN BERTAMBAHNYA WAKTU MERIAM INI TIDAK TERJAGA DAN DI AWASI SEHINGGA MERIAM - MERIAM TERSEBUT DI RUSAK OLEH TANGAN-TANGAN YANG TIDAK BERTANGGUNG JAWAB DIMANA BESI-BESI MERIAM DIAMBIL DAN DIJUAL SEBAGAI BESI TUA,WALAUPUN SEBAGIAN KOMPONEN MERIAM HILANG TAPI MASIH DAPAT DI SELAMATKAN .BUKAN HANYA MERIAM TAPI MASIH BANYAK LAGI SITUS BERSEJARAH LAINNYA YANG BERADA DIKOTA BALIKPAPAN YANG BELUM TERUNGKAP SALAH SATUNYA KUBURAN JEPANG YANG TERLETAK DI ASRAMA BUKIT DEKAT DENGAN LOKASI MUSIUM MERIAM YANG ADA ...UNTUK AKSES KE DUA SITUS SEJARAH INI CUKUP MUDAH BAIK DENGAN RODA EMPAT ATAU RODA DUA ,DAN CUKUP MUDAH MENEMUKAN KEDUA TEMPAT INI .

  • 5/5 Dewi A. 4 years ago on Google
    (Translated by Google) Alhamdulillah, Ade hafiz likes to be brought here cmn for treatment x Kya x should be improved again ... ☺️☺️ (Original) Alhamdulillah Ade hafiz suka d ajak ke sini cmn untk perawatan x Kya x harus lbih d tingkatkan lagi...☺️☺️

  • 5/5 Jamaluddin T. 4 years ago on Google
    (Translated by Google) Yes, right. Japanese cannon is in Kel Baru Tengah. West BPN (Original) Ya benar. Meriam Jepang ada di Kel Baru Tengah. BPN Barat

  • 5/5 Herman S. 5 years ago on Google
    (Translated by Google) cannon relics of Japan in World War 2. Located in the hills boarding. (Original) meriam peninggalan Jepang di perang dunia ke-2. Berada di kawasan asrama bukit.

  • 5/5 Harmanto M. 4 years ago on Google
    (Translated by Google) Evidence of the history of the second world war, the hill of the cannon defense of the Japanese royal army to protect the bay of balikpapan .. Protecting the vital objects of the Balikpapan oil refinery, the source of fuel for the engine of the war machine of the Japanese royal army. The second place occupied by the Japanese royal army after the city of Tarakan also fell by the attack of the Japanese royal army. (Original) Bukti sejarah peninggalan perang dunia ke dua, bukit meriam pertahanan tentara kerajaan Jepang untuk melindungi teluk balikpapan.. Melindungi objek vital kilang minyak Balikpapan, sumber bahan bakar mesin mesin perang tentara kerajaan Jepang. Tempat kedua yang diduduki tentara kerajaan Jepang setelah kota Tarakan juga jatuh oleh serangan tentara kerajaan Jepang.

  • 5/5 jinye 5. 3 years ago on Google
    (Translated by Google) The view overlooking the bay is wonderful. (Original) 湾が一望出来る景色が素晴らしい。

  • 5/5 nabilah n. 3 years ago on Google
    (Translated by Google) Great historical place (Original) Tempat sejarah yg mantab

  • 4/5 Hary S. 3 years ago on Google
    (Translated by Google) Fairly preserving historical culture (Original) Lumayan pelestarian budaya sejarah

  • 4/5 rudiro t. 3 years ago on Google
    (Translated by Google) A small part of the history of the city of Balikpapan (Original) Bagian kecil dari sejarah kota Balikpapan

  • 5/5 Muhammad F. 3 years ago on Google
    (Translated by Google) The location is very suitable (Original) Lokasi sangat sesuai

  • 4/5 Kang T. 3 years ago on Google
    (Translated by Google) Remembering history (Original) Mengenang sejarah

  • 5/5 moch harry p. 4 years ago on Google
    (Translated by Google) Historic sites (Original) Tempat bersejarah

  • 5/5 Abu Bakar M. 4 years ago on Google
    (Translated by Google) Good for education or educational tourism (Original) Bagus buat edukasi atau wisata pendidikan

  • 5/5 Rustan E. 4 years ago on Google
    (Translated by Google) Proof of our ancestral struggle (Original) Bukti perjuangan leluhur kita

  • 3/5 Cakra L. 4 years ago on Google
    (Translated by Google) This is NOT a museum. (Original) Ini BUKAN museum.

  • 5/5 Felix G. 4 years ago on Google
    (Translated by Google) The rest of the Japanese relics are still preserved in Balikpapan ... (Original) Sisa sisa barang peninggalan Jepang yg masi terjaga di Balikpapan..

  • 5/5 Agung Widi U. 4 years ago on Google
    (Translated by Google) Very nice (Original) Sangat menyenangkan

  • 5/5 Call_Me _. 4 years ago on Google
    Lebih seperti situs karena hanya meriam Jepang itu saja yg ada... Namun tentunya seperti situs2 lain di Indonesia... Meriam ini dilindungi oleh undang2 dan tetap dirawat baik oleh pemerintah

  • 3/5 muda m. 4 years ago on Google
    (Translated by Google) There is a cannon, unfortunately there is a cross line (Original) ada meriam sayangnya ada ja yang coret coret

  • 5/5 Eddy H. 4 years ago on Google
    (Translated by Google) still well maintained (Original) masih terawat

  • 5/5 Yudi A. 4 years ago on Google
    (Translated by Google) Should have been promoted so many who know Historical site (Original) Seharusnya di promosikan supaya banyak yg tau Situs bersejarah

  • 4/5 lely m. 4 years ago on Google
    (Translated by Google) Unfortunately poorly maintained, the location of improvised cannons, if lbh note of heritage which certainly nice jd (Original) Sayang sekali kurang terawat, lokasi meriam seadanya, seandainya lbh diperhatikan tentu jd peninggalan sejarah yg bagus


Open on Google Maps

Trends



Last updated:

Similar Museums nearby

Museum Kodam VI/MLW image
1
Museum Kodam VI/MLW
Museum
👍👍 Sangat membantu sebagai tempat pembelajaran n petugasnya pun sangat ramah n siap mejelaskan bila ada yg di tanyakan .... Kerenlah tuk museum Mulawarman
4.50 (190 reviews)
Dahor Heritage Balikpapan image
2
Dahor Heritage Balikpapan
Museum
👍👍 Balikpapan Cultural Heritage House is located in the vegetable garden area, exactly on Letjen Suprapto's street. Another name for this Cultural Heritage house is Dahor Heritage. The history of the city of Balikpapan from the beginning to the present we can find through various photos that are store...
4.40 (162 reviews)
Nihon no Taikū-hō - 日本の対空砲 , in Balikpapan image
3
Nihon no Taikū-hō - 日本の対空砲 , in Balikpapan
Museum
👍👍 Bukti nyata sejarah peninggalan penjajah jepang di kota balikpapan salah satunya adalah meriam jepang, berlokasi di jl. letjen soprapto. kampung baru tengah berdekatan dengan kilang minyak pertamina balikpapan, Posisi meriam yang mengarah ke teluk balikpapan yang digunakan untuk pertahanan
4.50 (63 reviews)
Tugu Perdamaian Jepang image
4
Tugu Perdamaian Jepang
Museum
👍 Tugu Perdamaian Jepang, Australia dan Indonesia adalah salah satu situs sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia pada Perang Dunia II 1945 dan juga merupakan situs cagar budaya bersejarah yang ada di Kota Balikpapan.
4.60 (49 reviews)
Last updated:
()