5/5 Nina H. 3 years ago on Google
(Translated
by
Google)
History
of
the
Jakarta
Wayang
Museum
Once
upon
a
time
this
museum
was
an
old
church
building
which
was
built
by
the
Dutch
government
in
1640.
This
building
was
damaged
due
to
the
earthquake
and
also
changed
its
name.
Until
finally
in
1936
this
building
was
designated
as
a
monument
by
an
independent
institution
with
the
aim
of
advancing
the
arts
and
science
in
the
fields
of
biology,
physics,
archeology,
literature,
ethnology
and
history
as
well
as
publishing
research
results.
The
Batavia
Museum
which
was
officially
opened
on
22
December
1939
by
Jonkheer
Meester
Aldius
Warmoldus
Lambertus
Tjarda
van
Starkenborg
Stachouwer,
who
was
the
last
Governor
General
of
the
Netherlands.
The
Jakarta
Wayang
Museum
is
located
in
a
row
of
old
buildings
around
Fatahillah
Park,
the
address
details
are
on
Jl.
Pintu
Besar
Utara
27,
Kota
Tua
area,
West
Jakarta,
which
is
only
a
few
meters
from
the
Kota
Tua
History
Museum.
This
museum
collects
several
kinds
of
puppets,
both
domestic
and
international
puppets.
Visiting
this
museum
will
bring
benefits,
namely
getting
to
know
and
seeing
several
collections
of
shadow
puppets,
wayang
golek,
puppet
collections
and
puppets
from
foreign
neighboring
countries
such
as
India,
China,
the
Netherlands,
Malaysia,
Thailand,
Suriname,
Vietnam,
and
Cambodia,
including
collections
of
musical
instruments.
traditional
like
gamelan.
In
addition,
there
are
also
other
arts
such
as
wayang
painting.
(Original)
Sejarah
Museum
Wayang
Jakarta
Dahulu
kala
museum
ini
merupakan
bangunan
gereja
tua
yang
dibangun
oleh
pemerintahan
belanda
pada
tahun
1640.
Bangunan
ini
sempat
mengalami
kerusakan
dikarenakan
bencana
alam
gempa
dan
juga
sempat
berganti
–
ganti
nama.
Hingga
akhirnya
pada
tahun
1936
bangunan
ini
ditetapkan
sebagai
monument
oleh
lembaga
independent
yang
memiliki
tujuan
untuk
memajukan
seni
dan
ilmu
pengetahuan
dalam
bidang
bidang
ilmu
biologi,fisika,arkeolog,
kesusastraan,
etnologi
dan
sejarah
serta
menerbitkan
hasil
penelitian.
Museum
Batavia
yang
dibuka
secara
resmi
pada
22
Desember
1939
oleh
Jonkheer
Meester
Aldius
Warmoldus
Lambertus
Tjarda
van
Starkenborg
Stachouwer,
yang
adalah
Gubernur
Jenderal
Belanda
yang
terakhir.
Museum
Wayang
Jakarta
berlokasi
di
deretan
bangunan
tua
yang
berada
di
sekitar
Taman
Fatahillah,
detail
alamatnya
ada
di
Jl.
Pintu
Besar
Utara
27,
wilayah
Kota
Tua,
Jakarta
Barat,
Dimana
hanya
berjarak
beberapa
meter
dari Sejarah
Museum
Kota
Tua.
Museum
ini
mengoleksi
beberapa
macam
jenis
wayang
baik
jenis
wayang
domestik
maupung
wayan
atau
boneka
dari
manca
negara.
Dengan
mengunjungi
museum
ini
akan
membawa
manfaat
yaitu
mengenal
dan
melihat
beberapa
koleksi
wayang
kulit,
wayang
golek,
koleksi
wayang
dan
boneka
dari
manca
Negara
tetangga
seperti
seperti
India,
Cina,
Belanda
Malaysia,
Thailand,
Suriname,
Vietnam,
dan
Kamboja,
termasuk
juga
koleksi
alat
musik
tradisional
seperti
gamelan.
Selain
itu
pula
juga
terdapat
kesenian
lain
seperti
lukisan
wayang.