3/5 Hari 3 years ago on Google
(Translated
by
Google)
The
incident
known
as
the
Bali
Bombing
1
has
long
since
occurred
on
October
12,
2002,
but
the
memories
of
the
tragedy
of
crimes
against
humanity
will
never
be
forgotten
and
will
continue
to
be
remembered
until
now,
both
for
the
survivors
at
the
time
of
the
incident,
especially
for
the
families
of
the
victims
who
are
mostly
victims.
come
from
Australia.
The
Bali
Bombing
Monument
1
containing
the
names
of
victims
from
21
different
countries
was
built
so
that
similar
incidents
would
never
happen
again
anywhere
in
the
world.
Until
now,
every
evening
when
the
full
moon
is
full,
prayers
are
still
being
held
at
this
monument
to
pray
that
the
spirits
of
the
victims
can
feel
calm
and
peaceful
and
be
accepted
by
the
Almighty
God.
Although
it
has
been
quite
a
long
time
since,
now
this
place
has
become
a
new
tourist
attraction
in
the
village
area
of
โโLegian
and
many
domestic
and
foreign
tourists
who
visit
Kuta
beach
are
still
curious
about
the
story
of
the
incident
and
want
to
visit,
see,
send
prayers.
'a
and
busy
taking
pictures
there.
(Original)
Peristiwa
yang
dikenal
sebagai
bom
Bali
1
telah
lama
terjadi
pada
12
Oktober
tahun
2002
yang
silam
namun
kenangan
akan
tragedi
kejahatan
kemanusiaan
tersebut
tidak
akan
pernah
dilupakan
dan
akan
masih
terus
terngiang
diingat
sampai
sekarang
baik
bagi
korban
yang
selamat
pada
saat
kejadian
apalagi
bagi
keluarga
korban
yang
kebanyakan
berasal
dari
negara
Australia.
Monumen
bom
Bali
1
yang
berisi
nama-nama
korban
yang
berasal
dari
21negara
berbeda
tersebut
dibangun
agar
kejadian
serupa
tidak
akan
pernah
terulang
kembali
dimanapun
dibelahan
dunia
ini.
Sampai
sekarang
setiap
petang
pada
saat
bulan
purnama
masih
dilakukan
persembahyangan
bersama
di
monumen
ini
untuk
mendoakan
agar
arwah
para
korban
bisa
merasa
tenang
dan
damai
dan
diterima
disisi
Tuhan
Yang
Maha
Kuasa.
Kendati
sudah
cukup
lama
berlalu,
sekarang
tempat
ini
telah
menjadi
semacam
obyek
wisata
baru
di
kawasan
desa
Legian
dan
tidak
sedikit
pula
para
turis
baik
domestik
maupun
asing
yang
berkunjung
ke
pantai
Kuta
yang
masih
penasaran
akan
cerita
kejadian
tersebut
dan
ingin
melakukan
kunjungan,
melihat,
mengirim
do'a
dan
ramai-ramai
berphoto-photo-ria
disana.