5/5 Ditya 3 years ago on Google
(Translated
by
Google)
If
usually
a
maze
is
synonymous
with
confusion
and
confusion
and
can't
get
out,
this
one
maze
makes
you
feel
at
home
and
you
don't
want
to
leave
the
area.
True
to
its
mission,
Kampung
Labyrinth
actually
makes
its
visitors
lost
with
a
smile!
:)
How
come?
The
first
time
around,
the
Mojang
Dance
was
welcomed
by
the
young
women
who
were
there.
Then
we
can
see
firsthand
the
making
of
the
legendary
Emping
Jengkol
and
also
the
empowerment
of
women
in
Kampung
Labirin
who
make
hydroponic
land.
Along
the
way,
we
will
also
be
treated
to
Instagrammable
views
from
walls
painted
with
murals
and
contemporary
aphorisms.
Not
inferior
to
Instagrammable
hits
places
in
malls.
Lastly,
a
riverside
concert
performed
by
energetic
young
people
makes
us
feel
at
home
'karaoke'
while
enjoying
the
river
and
valley
views.
You
can
take
photos
too!
You
can
feel
all
these
experiences
by
simply
spending
a
maximum
of
35
thousand.
This
is
because
the
entry
ticket
varies
from
10
thousand
(Kalebet
Package,
for
individuals),
35
thousand
(Leleumpangan
+
Tour
Package)
and
Group
Packages
(minimum
3
people).
After
getting
tired
of
walking
around
Kampung
Labirin,
which
can
be
reached
in
approximately
2
hours,
we
can
taste
various
drinks
and
snacks
typical
of
Kampung
Labirin
from
its
home
industry.
No
less
important,
there
is
also
a
contemporary
coffee
labeled
Jenaka
Coffee!
If
you
want
to
come,
just
look
for
the
Instagramm
@kampunglabirin
and
invite
your
friends.
The
entry
position
is
also
easy
to
find,
from
behind
the
Riau
Street
terminal,
there
is
a
large
grass
field.
If
you
have
found
the
Siskamling
Post,
you
just
need
to
go
down
to
enter
Kampung
Labyrinth.
(Original)
Kalau
biasanya
labirin
identik
dengan
kebingungan
dan
sesat
gak
bisa
keluar,
labirin
yang
satu
ini
bikin
betah
dan
tidak
mau
keluar
dari
areanya.
Sesuai
misinya,
Kampung
Labirin
benar-benar
membuat
pengunjungnya
tersesat
sambil
tersenyum!
:)
Bagaimana
tidak?
Pertama
kali
berkeliling
sudah
disambut
Tari
Mojang
oleh
pemudi
yang
ada
disana.
Terus
kita
bisa
lihat
langsung
pembuatan
Emping
Jengkol
legendaris
dan
juga
pemberdayaan
ibu-ibu
di
Kampung
Labirin
yang
membuat
lahan
hidroponik.
Sepanjang
perjalanan
juga
kita
akan
disuguhi
pemandangan
Instagrammable
dari
dinding
yang
dilukis
mural
dan
kata-kata
mutiara
kekinian.
Gak
kalah
sama
tempat-tempat
Instagrammable
hits
yang
ada
di
mall
deh.
Terakhir,
konser
pinggir
sungai
yang
dibawakan
anak-anak
muda
yang
energik
bikin
kita
betah
'berkaraoke'
sambil
menikmati
pemandangan
sungai
dan
lembah.
Bisa
sambil
foto-foto
juga!
Semua
pengalaman
ini
bisa
kamu
rasakan
cukup
dengan
merogoh
kocek
sebesar
maksimal
35rb
saja.
Ini
karena
tiket
masuknya
bervariasi
mulai
10rb
(Paket
Kalebet,
untuk
perorangan),
35rb
(Paket
Leleumpangan
+
Tour)
dan
Paket
Rombongan
(minimal
3
orang).
Sehabis
lelah
berkeliling
Kampung
Labirin
yang
bisa
ditempuh
kurang
lebih
2
jam
an,
kita
bisa
mencicipi
aneka
minuman
dan
makanan
kecil
khas
Kampung
Labirin
hasil
home
industrinya.
Yang
gak
kalah
penting,
kopi
kekinian
dengan
label
Kopi
Jenaka
pun
ada!
Jika
ingin
mendatangi,
langsung
saja
cari
instagrammnya
@kampunglabirin
dan
ajak
teman-teman
kamu.
Posisi
masuknya
juga
mudah
dicari,
dari
belakang
terminal
Jalan
Riau,
ada
lapangan
rumput
yang
cukup
luas.
Jika
kamu
sudah
menemukan
Pos
Siskamling,
kamu
tinggal
ke
bawah
untuk
masuk
ke
Kampung
Labirin.
4 people found this review helpful π