Wajib banget kalau berkunjung ke kotagede. Walau museum ini terbilang baru tapi banyak sekali pengetahuan yang bisa kita dapat, khususnya cerita asal muasal kotagede sendiri. Ketika memasuki kawasan museum ini kita disambut dengan ramah oleh mas satpam maksud dan tujuan kita ke sini. Sebenarnya ketika melakukan reservasi ke museum ini saya belum mendapatkan balasan email dari yang bersangkutan, jadi saya memutuskan nekat pergi ke sini. Dan ternyata boleh masuk, dengan syarat sudah melakukan vaksin sebanyak 3 kali dan pengukuran suhu tubuh. Setelah melakukan pengisian buku tamu kita didampingi mbak2 gaet yang sama ramahnya dengan mas satpam tadi. Beliau menjelaskan tiap-tiap sudut ruangan dengan jelas dan detail. Sungguh pengalaman yang menarik. Terima kasih kepada semua staff yang bertugas yang telah menyambut saya dengan hangat.

I have a really high hopes for this museum, but when I came here it feels empty. Indeed the architecture of the building is gorgeous. It is a mixture of various art and architecture style such as art deco, art Nouveau, and Traditional Javanese. But it feels like the exhibition cannot convey the history and the culture around Kotagede. The guides are trying their best to deliver the museum exhibition but it is still not quite there. But surely this place is a really good photo booth.

Recomended 👍

Enjoy and love the architecture of museum

Museum ini sangat luar biasa. Salah satu yang jadi museum favorit saya. Dari Malioboro kalian bisa naik Trans Jogja dan berhenti tepat di depan area museum. Tidak ada entrance tiket, bahkan yg membuat saya terpesona walaupun anda datang sebagai solo traveler kalian akan tetap mendapatkan pelayanan dari local guide yg sangat informatif. Sebelum mengunjungi Berbagai tempat estetik di Kotagede museum ini tdk boleh terlewatkan.

Mudah sekali menemukan museum ini karena terletak di daerah sentra pengrajin perak dan berlokasi tepat di pinggir jalan. Melihat kondisinya, museum ini cukup baru karena masih ada beberapa bagian bangunan yang sedang bangun/renov. Tidak ada HTM untuk masuk, pengunjung hanya perlu melakukan reservasi h-3 kunjungan melalui Google Form yang ada di Instagram museum. Staff bagian pendaftaran sangat membantu & ramah. Ada staff pendamping yang disediakan untuk memandu pengunjung melihat koleksi museum. Keunikan museum terletak pada penggunaan media audio-visual. Konten sejarah, kuliner khas, kesenian, dll sajikan melalui video yang menarik sehingga memberikan pengalaman yang seru, tidak seperti museum bertema sejarah pada umumnya. Namun sebaiknya pengelola menggunakan komputer terinstal Windows yang aktif agar pada display tidak muncul tulisan yang memberikan kesan kurang profesional. Pengunjung bisa melihat benda-benda peninggalan dan detail informasi yang mudah dipahami. Overall, cocok untuk menjadi pilihan tempat study tour, observasi, ataupun hiburan.

It's our 1st time here. We went there on sunday morning. It's open at 08.30 am - 07.00 pm on weekends ( saturday - sunday ). At 08.00 am - 02.30 pm on friday. At 08.00 am - 03.00 pm on Tuesday - Thursday. They close on Monday. Reservation online is required before coming to the museum. We arrived and 1 security person greeted us and explained the situation, the rules. We have to keep our belongings inside the locker. However we are still allowed to bring our wallet and mobile phone. Some of the parts of the museum are still renovated. We enjoyed our time there, the information of every piece was so clear and easy to understand. If you bring the kids, just make sure they don't touch the things that showed. Overall it's good, and they provide a parking place as well

Vintage

They have attractive ideas delivering history tales :D

Heritage

It's basically a house, so it's a small museum where you can go around in less than 15 mins. Beautiful, but less interesting compared to other museums. Tour guides need to be more confident. Some things need a little fixing. Not sure you can park a car here.

Good place but many devices are out of order

Nice place to visit in Yogyakarta